Setiap jemaah umroh diwajibkan memasuki kondisi ihram untuk meraih kesempurnaan dalam ibadah ini. Ini biasanya dimulai ketika jemaah memasuki miqat dan mengambil niat umroh sebelum melaksanakan seluruh rangkaian ibadah di Baitullah.
Ihram dalam ibadah Umroh merupakan kondisi suci yang menjadi awal dari keseluruhan ibadah umroh. Begitu seorang jemaah berihram, keadaan spiritual juga fisik haruslah senantiasa terhindar dari serangkaian larangan ihram seperti mengenakan pakaian berjahit, menggunting kuku, mengenakan penutup kepala dan hal-hal lain yang bisa merusak kesucian dan fokus ibadah.
Untuk memastikan setiap langkah di Tanah Suci bernilai di sisi Allah, artikel ini akan membahas secara detail apa saja larangan umroh saat ihram serta konsekuensi berupa denda yang harus dibayarkan.
Larangan-Larangan Umroh saat Ihram
Jemaah umroh dituntut untuk menjaga diri dari berbagai larangan umroh sesuai syariat Islam. Berbagai larangan ini diatur ketat dalam Islam dilandasi oleh hadits, yang artinya harus dipatuhi oleh setiap jemaah. Selain menjaga kesucian ibadah, kewajiban menahan diri dari seluruh larangan umroh juga bertujuan untuk melatih kesabaran serta meningkatkan rasa taqwa kepada Allah.
Adapun larangan umroh saat ihram dibagi menjadi beberapa kategori besar yang wajib ditaati selama jemaah berada dalam kondisi suci ini.
Larangan Umroh Umum Bagi Jemaah Pria dan Wanita
- Mencukur rambut atau bulu dari bagian tubuh manapun jadi larangan umroh dalam keadaan ihram pertama yang harus dihindari. Kegiatan mencukur rambut atau bulu identik dengan aktivitas mempercantik diri. Ini bertentangan dengan inti dari ibadah umroh yakni bentuk penyerahan diri total kepada Allah.
- Dilarang menggunakan segala produk wewangian termasuk parfum, sabun wangi, deodoran. Hal ini berlaku pada pemakaian di seluruh area tubuh, baik pada bagian kulit langsung maupun pada pakaian ihram. Diperbolehkan memakai wewangian, tetapi saat sudah selesai dari keadaan berihram.
- Perilaku berkata kotor hingga bertengkar dengan sesama jemaah dikatakan merusak nilai ibadah umroh. Setiap Muslim diwajibkan menjaga lisan dan hati selama berada di Tanah Suci.
- Melakukan seluruh aktivitas yang didasari nafsu syahwat sangat tidak diperbolehkan dan memiliki konsekuensi besar bagi siapa saja yang melarangnya.
- Larangan lain yakni melangsungkan akad nikah atau menjadi wali nikah bagi siapapun. Selama dalam ihram seluruh jemaah harus terjaga dalam keadaan berwudhu. Artinya, akad yang dilakukan saat berihram dianggap tidak sah dalam agama.
- Dilarang keras untuk berburu atau membunuh hewan darat ketika seorang jemaah dalam keadaan ihram. Tindakan ini dianggap merusak kesucian juga mengganggu ekosistem makluk hidup di Tanah Suci. Pengecualian untuk hewan berbahaya, seperti tikus atau kalanjengking.
Larangan Khusus Bagi Pria
Diberlakukan dua larangan umroh spesifik buat jemaah pria, antara lain :
- Jemaah pria tidak diperbolehkan mengenakan pakaian berjahit, baik itu celana, baju, kaos kaki, dan bahan lainnya di permukaan tubuh. Aturan pakaian ihram bagi pria yakni dua helai kain putih tanpa jahitan.
- Penutup kepala dilarang buat dipakai oleh jemaah pria selama berihram. Seperti peci, topi, dan benda lain yang menutupi kepala.
Larangan Khusus Bagi Wanita
Sama seperti pria, jemaah wanita juga diatur oleh beberapa larangan umroh khusus seperti :
- Pemakaian sarung tangan oleh jemaah wanita selama ihram dianggap tidak sah. Kedua telapak tangan harus terbuka dan tidak tertutupi oleh apapun.
- Wanita dilarang memakai cadar atau niqab. Menutupi wajah dalam keadaan ihram tidak diperbolehkan buat jemaah wanita. Terkecuali ada lelaki non mahram yang lewat, bisa menutupi wajah dengan kain lain.
Adakah Konsekuensi Jika Melanggar Larangan Umroh saat Ihram?
Lebih dari sekedar pantangan, larangan ihram merupakan bagian dari proses pensucian diri yang kemudian membawa dampak spiritual bagi jemaah. Melanggar ihram sama saja dengan merusak kesucian dan keabsahan ibadah, umroh pun jadi tidak sempurna. Karenanya, setiap jemaah yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sebuah konsekuensi atau denda. Kewajiban untuk mengganti larangan umroh biasa disebut dam (denda), sebagai bentuk tebusan atas kesalahan yang dilakukan.
Apa itu Dam dalam Ibadah Umroh?
Ini merupakan bentuk kompensasi atau denda yang harus dibayar oleh jemaah guna menyempurnakan kembali ibadahnya setelah melakukan kesalahan. Kata “dam” berasal dari bahasa Arab yang berarti darah. Ini merujuk pada bentuk dam atau denda yang biasanya berupa penyembelihan hewan oleh jemaah yang melakukan pelanggaran.
Jenis Pelanggaran Ihram dan Dam-nya
Jenis dan besaran dam dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pelanggaran dan tingkat keseriusannya, yakni sebagai berikut :
- Pelanggaran Ihram Berat
Jenis pelanggaran ini melibatkan larangan serius seperti berhubungan intim dan aktivitas lain yang didasari oleh syahwat. Ini merupakan bentuk pelanggaran paling berat dengan dam berupa menyembelih seekor unta. Apabila tidak mampu, denda tersebut bisa diganti dengan berpuasa selama sepuluh hari. - Pelanggaran Sedang
Larangan ini biasanya menyangkut dengan perubahan fisik yang mengganggu kesucian ibadah. Contohnya seperti, mencukur rambut, memotong kuku, ataupun memakai wewangian. Tindakan yang merusak ekosistem makhluk hidup seperti, berburu atau membunuh hewan juga masuk ke dalam pelanggaran sedang. Pilihan dam yang bisa jemaah pilih ketika melakukan pelanggaran ini di antaranya :- Menyembelih seekor kambing.
- Berpuasa selama tiga hari.
- Memberi makan enam orang fakir miskin (masing-masing sekitar 675 gram bahan makanan pokok)
- Pelanggaran Ringan
Beberapa tindakan seperti berdebat, bertengkar atau berkata kotor tidak diwajibkan untuk membayar dam secara finansial. Dianggapnya perilaku tersebut mengurangi pahala ibadah namun tidak secara keseluruhan. Anjurannya adalah dengan segera bertaubat dan menyesali perbuatan tersebut.
Tips Menjaga Kesucian saat Berihram
Banyak sekali manfaat dengan terus berihram dan menjaganya. Itu artinya, Anda mempertahankan kesucian diri yang dapat menyempurnakan keseluruhan ibadah umroh. Berikut ini adalah cara menjaga keadaan suci saat ihram yang bisa dilakukan :
- Perbanyak dzikir dan berdoa selama waktu ihram. Niatkan seluruh aktivitas hanya untuk meraih keberkahan dari Allah.
- Jauhkan diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi pahala Umroh. Fokuskan waktu ihram hanya untuk beribadah.
- Jalani setiap rangkaian ibadah dengan kesabaran dan keikhlasan. Perjalanan umroh bisa penuh tantangan, tetapi yakinlah Allah senantiasa memberikan kemudahan.
- Selalu pertimbangkan setiap tindakan yang akan Anda lakukan, apakah itu termasuk larangan atau diperbolehkan.